Cerita IASA: Semangat Melayani Negeri bersama PT PELNI di…
Alumni IASA kali ini mewawancari alumni SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang Angkatan VI, Bambang Tri Sutrisno. Saat ini Bambang bekerja sebagai Chief Officer di Kapal PELNI, Gandha Nusantara 15. Menurutnya, ini sebuah berkah luar biasa. Ia bisa kembali bekerja di perusahaan tempat ia dulu Praktek Laut (Prala). Sebelumnya, Bambang menjalankan Praktek Laut di KM Pangrango milik PELNI selama 12 bulan.
Pengabdian pada negara
Bagi Bambang, pekerjaannya saat ini merupakan bentuk pengabdian dan pelayanannya kepada negara karena KM Gandha Nusantara 15 ini merupakan jenis kapal rede yang disediakan PELNI untuk memberikan layanan transportasi laut antar pulau bagi warga di trayek Sorong-Doom, Sorong-Pulau Raam, Sorong-Jefman secara gratis. Banyak pengalaman yang ia dapatkan selama bergabung dengan KM Gandha Nusantara 15. Ia jadi banyak belajar perbedaan budaya, bahasa, dan keseharian penduduk Papua. Selain itu, ia selama bertugas di Papua kesempatan yang ia dapatkan adalah bisa berkunjung ke tempat-tempat indah yang ada di Papua. Masyarakat pun mulai merasakan kemudahan transportasi di daerah. Hal ini juga sebagai sarana peningkatan mobilitas warga Papua dan peningkatan tingkat ekonomi masyarakat Papua.
Kompetensi Pelaut
Bambang menyampaikan ia harus menguasai tanggung jawab sebagai Chief Officer. “Saya harus bisa navigasi, pengaturan bongkar muat, stabilitas kapal, pengecekan persediaan spare part bagian deck, permintaan barang, laporan dan dokumen penting lain. Hal lain yang perlu dikuasai adalah keselamatan, alat keselamatan dan keamanan kapal dan crew dan tanggung jawab serta kesejahteraan awak kapal dan jadwal kerja. Penting pula memastikan setiap crew memahami dan menaati setiap aturan SOLAS, STCW, MARPOL dan peraturan lainnya. Semua saya dapatkan ketika saya sekolah di SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang dan menjalani Praktek laut,” ujar Bambang Tri Sutrisno.
Perjalanan menjadi pelaut
Saat awal ingin melanjutkan di pendidikan pelayaran, ternyata orang tua Bambang tidak begitu setuju awalnya.
Karena pasti saya akan kerja jauh dan jarang pulang. Orang tua akhirnya menyetujui karena tau ini pilihan saya. Saya yakin, anak laki-laki itu langkah kaki panjang dan insya Allah saya bisa menjaga diri. Ini juga demi masa depan saya yang saya impikan. Alhamdulilah, orang tua merestui dan mendoakan saya selalu.
Pesan Bambang kepada para calon pelaut muda.
Terus belajar dan berkarya/bekerja. Jangan cepat bosan dan cepat puas. Tunjukan saja hasilmu tak perlu orang lain lihat prosesmu. Sudah bukan saatnya kamu meminta ke orang tua tapi saatnya kamu memberi dan membahagiakan orang tua. Kita tidak bisa membalas apa yang sudah beliau berikan, tapi kita harus berusaha mengangkat derajat orang tua. Minta doa dan restu maka setiap langkah kamu insyaallah berkah. Percayalah bahwa yang telah diberikan Tuhan adalah yang terbaik. Yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah bersyukur dan menjaganya. Tak perlu iri pada pekerjaan/peghasilan/ gaji / usaha / rejeki orang lain. Manusia sudah diciptakan lengkap rizkinya masing-masing. Tuhan tau apa yg kamu butuhkan bukan apa yg kamu inginkan.