Cerita IASA: Irvan Memulai Perjalanan Karir di Luar Negeri

December 20, 2022December 20, 2022
by admin

Cerita IASA: Irvan Memulai Perjalanan Karir di Luar Negeri

Irvan Wahyu Saputra, pemuda kelahiran Lintau, Sumatra Barat, 23 tahun yang lalu. Dia adalah alumni SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang (IASA) Angkatan VI kompetensi keahlian Nautika Kapal Niaga. Irvan biasa ia disapa, saat ini bekerja di perusahaan Singapura, Horizon Fast Ferry PTE LTD. Dalam cerita IASA kali ini, Irvan membagikan pengalamannya berkarir, sehingga saat ini bisa bekerja di perusahaan asing.

Pendidikan Kepelautan

Putra dari Bapak Irwan dan Ibu Wahyuni ini, merupakan lulusan SMP Negeri 1 Tembilahan, Kota Tembilahan, Inhil, Riau. Wah jauh sekali ya?! Kemudian, Irvan melanjutkan pendidikan vokasi di SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang pada tahun 2014. Alasannya melanjutkan sekolah di luar pulau karena ia sangat suka pergi ke tempat baru, maka ia putuskan bersekolah di Kota Semarang, kota yang sangat jauh, bahkan berbeda pulau dari tempat tinggalnya.

Oleh karena itu, Irvan memilih kompetensi keahlian Nautika Kapal Niaga. Setelah lulus SMK, Irvan melanjutkan pendidikan jalur profesi keahlian pelaut dengan menempuh Praktek Laut selama 12 bulan di PT Bintan Megah Abadi, salah satu perusahaan pelayaran Jakarta. Setelah itu, dia mendapatkan gelar Ahli Nautika Kapal Niaga Tingkat IV( ANT IV ) pada tahun 2020. Ketika ditanya, apa alasanmu memilih jadi pelaut? Ia menjawab:

Saya suka ketempat yang baru, dan ingin punya gaji besar, selain itu, di lingkungan kami banyak yang bekerja sebagai pelaut. Ada banyak peluang juga untuk kerja di laut dan nantinya di darat. Selain itu, karena gajinya lumayan besar, bisa sekalian untuk kumpulin modal usaha.

Awal Karir di Pelayaran

Begitu mendapatkan ijazah (CoC) ANT IV Operational Level, Irvan tidak mau berlama-lama di darat. Ia memutuskan untuk menjadi OS (ordinary seaman) di salah satu perusahaan pelayaran. “Ini untuk pengalaman bu, karena ijazah saya baru saja keluar,” kata Irvan. Selanjutnya, Irvan juga sempat mencoba menjadi AB (Able Seaman) di MV Titanium. Ini merupakan awal perjalanan karir dari Irvan sebelum akhirnya saat ini bergabung dengan perusahaan Singapura.

Berkarir di Perusahaan Singapura

“Info Chance ini saya dapatkan dari relasi keluarga. Awalnya saya di tawarkan menjadi AB (able seaman) karena saya tidak memiliki safety passanger certificate.” Safety passanger certificate merupakan sertifikat yang harus dimiliki seorang perwira deck untuk kapal penumpang di kawasan Singapore. Pikir saya, ini kesempatan, jadi saya ambil chance itu.”

Kurang dari 1 bulan sembari menunggu pengambilan SAFETY PASSANGER di Singapore, Irvan menjadi AB. Ternyata, pengambilan sertifikat ini sama dengan Uji Keahlian Pelaut ketika ia pasca prala, yakni CBT (computer based training) dan simulator. Jika tidak lulus antara itu maka mengulang lagi. Materi dari diklat ini yakni tentang peraturan-peraturan yang ada di perairan Singapura, laporan, route, cara menangani emergency situation, dan lain lain. Luar biasanya, Irvan hanya perlu 1 kali tempuh.

“Yang saya suka dari pelayanan sertifikat di Singapura adalah sertifikat langsung diberikan hari itu jugam tidak perlu menunggu lama/berbulan-bulan.” Karena telah mengantongi sertifikat itu, Irvan akhirnya direkomendasikan menjadi Training Officer (TO) yang wajib dipenuhi 20 trip perjalanan untuk ia bisa mengikuti ujian TRC (Type Rating Certificate). Ujian TRC ini langsung dilaksanakan di atas kapal oleh perwakilan MPA (Maritime and Port Authority of Singapore). Materi ujiannya mengenai kapal, peraturan pelayaran di Singapura, route, cara menyandarkan kapal, dan lain-lain. Irvan langsung lulus sehingga dia dipromosikan langsung esok harinya sebagai Officer resmi.

Luar biasa sekali ya perjalanan karir alumni SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang ini, hingga saat ini bisa berkarir di kapal asing rute Batam-Singapura. Semoga kisah Irvan ini menjadi inspirasi dan juga memberikan gambaran tentang karir di dunia pelayaran.